Kemdikburistek-Dikti saat ini mendorong transformasi di bidang pendidikan melalui indikator kinerja utama (IKU) dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul,. Salah satu IKU yang dinilai yaitu tentang seberapa banyak lulusan perguruan tinggi yang mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan di atas UMR, menjadi wirausaha, dan lanjut studi.
Data-data tersebut dapat diperoleh melalui pelacakan lulusan atau yang biasa disebut tracer study (TS). Permasalahannya kemudian adalah masih banyak perguruan tinggi yang melakukan TS pada tingkat prodi dengan instrumen yang berbeda sehingga data yang didapatkan tidak comparable dan mungkin tidak sesuai dengan kuesioner standar dikti. Melihat permasalahan ini, Kemdikbudristek-Dikti telah menyiapkan portal yang dilengkapi dengan kuesioner standar untuk digunakan dalam tracer study.
Permasalahan ini juga turut dirasakan oleh lldikti wilayah 9 yang menaungi perguruan tinggi swasta (PTS) pada Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. Berdasarkan laporan dari Kemdikbudristek, jumlah PTS di wilayah lldikti9 yang telah melakukan pelaporan data tracer study adalah sebanyak 41% sehingga butuh upaya yang lebih maksimal untuk mensosialisasikan pelaporan tracer study ini.
Salah satu narasumber yang diundang untuk memberikan lokakarya adalah dosen prodi statistika FMIPA UNM, Bapak Bobby Poerwanto, S.Pd., M.Si dimana bimtek dilakukan pada maisng-masing Ibu Kota tiap Provinsi agar pelaporan data tracer study semakin maksimal.
Lokakarya pertama dilakukan di Sulawesi Tenggara pada tanggal 5 Nopember 2021 dengan tuan rumah adalah Universitas Muhammadiyah Kendari. PTS yang hadir cukup banyak dan berasal dari Kota Kendari dan luar Kota Kendari. Lalu lokakarya kedua dilaksanakan di Sulawesi Barat pada tanggal 18 Nopember 2021 yang berlokasi di Institut Kesehatan dan Bisnis St. Fatimah, Kabupatan Mamuju dengan peserta yang juga dari PTS di wilayah Sulawesi Barat. Dan, sebagai penutup kegiatan ketiga dilaksanakan di Sulawesi Selatan pada tanggal 2-3 Desember 2021 di Hotel Dalton, Makassar. Untuk wilayah Sulawesi Selatan, jumlah PTS yang hadir sangat banyak sehingga kegiatan dilangsungkan 2 gelombang.
Dalam pemaparannya, materi dimulai dari penjelasan pentingnya tracer study dilaksanakan pada tingkat perguruan tinggi dengan instrumen yang seragam dan standar, lalu dilanjutkan dengan metode pelacakan yang dapat digunakan, analisis data, dan ada sesi khusus untuk penjelasan simulasi pelaporan data pada portal Kemdikbudristek-Dikti.